google-site-verification=uGaFaI4tLDPz87uYx2QkslvG_6TMmWXUvNr4czQTFKo Masa Prasejarah dan Peradaban Kuno Dunia - Sejarah - Kelas X SMA - SEJARAH SMA DAN SMK

Kami siap menghantarkan adik-adik camaba masuk Perguruan Tinggi Negeri dan Sekolah Kedinasan pilihan mu.

Masa Prasejarah dan Peradaban Kuno Dunia - Sejarah - Kelas X SMA

 MASA PRASEJARAH DAN PERADABAN KUNO DUNIA



A. Definisi Umum Sejarah 

Pengertian Sejarah 

Secara etimologi atau asal katanya, Sejarah diambil dari berbagai macam istilah. 

Diantaranya: 
• Kata dalam bahasa Arab yaitu syajaratun artinya pohon. 
• Mereka mengenal juga kata syajarah annasab, artinya pohon silsilah. Pohon dalam hal ini dihubungkan dengan keturunan atau asal usul keluarga raja/ dinasti tertentu. Hal ini dijadikan elemen utama dalam kisah sejarah pada masa awal. Dikatakan sebagai pohon sebab pohon akan terus tumbuh dan berkembang dari tingkat yang sederhana ke tingkat yang lebih komplek/ maju. Sejarah seperti pohon yang terus berkembang dari akar sampai ke ranting yang terkecil. 
• Dalam bahasa Jerman, yaitu Geschichte berarti sesuatu yang telah terjadi. 
• Dalam bahasa Belanda yaitu Geschiedenis, yang berarti terjadi. 
• Dalam bahasa Inggris yaitu History, artinya masa lampau umat manusia. 

Kata History sebenarnya diturunkan dari bahasa latin dan Yunani yaitu Historia artinya informasi/ pencarian, dapat pula diartikan Ilmu. Hal ini menunjukkan bahwa pengkajian sejarah sepenuhnya bergantung kepada penyelidikan terhadap perkara-perkara yang benar-benar pernah terjadi. Istor dalam bahasa Yunani artinya orang pandai Istoria artinya ilmu yang khusus untuk menelaah gejala-gejala dalam urutan kronologis. Berdasarkan asal kata tersebut maka sejarah dapat diartikan sebagai sesuatu yang telah terjadi pada waktu lampau dalam kehidupan umat manusia. 

Sejarah tidak dapat dilepaskan dari kehidupan manusia dan bahkan berkembang sesuai dengan perkembangan kehidupan manusia dari tingkat yang sederhana ke tingkat yang lebih maju atau modern:

1. Kegunaan Ilmu Sejarah 

a. Edukatif 

Dengan mempelajari sejarah kita akan menjadi bijaksana (Historia Vitae Magistra). Kejadian-kejadian masa lalu yang diceritakan kembali oleh sejarah dapat dijadikan sebagai pelajaran kepada kita di masa sekarang, dan selanjutnya kita dapat merencanakan langkah yang lebih bijak dalam menghadapi masa depan. 

b. Memberikan Inspirasi 

Dengan mempelajari kisah-kisah sejarah. Kita dapat mengambil inspirasi berupa ide,sikap, tindakan, perilaku, ketokohan, dan sebagainya yang dapat membantu kita dalam memecahkan masalah di masa sekarang ataupun memotivasi ide progresif yang akan membawa keberhasilan di masa depan 

c. Memberikan kesadaran waktu 

Dalam perjalanan sejarah umat manusia selalu terjadi perubahan, perkembangan, siklus, dan pasang surut kehidupan. Kita harus menyadari bahwa itu terjadi pada tiap waktu. Sehingga kita harus mensikapi dan mengambil pelajaran dari tiap kejadian yang bermanfaat bagi perjalanan sejarah kita sendiri atau masyarakat. 

d. Membentuk rasa kebangsaan (Nasionalisme) 

Suatu bangsa dan negara bisa terbentuk karena adanya suatu kesamaan sejarah yang dialami oleh bangsa tersebut. Asal-usul suatu bangsa dapat ditelusuri dengan cara mempelajari sejarah bangsa tersebut.oleh itu, mempelajari sejarah sangatlah penting untuk sebuah bangsa, sebab akan dapat memperkokoh nasionalisme. Contoh : dengan mempelajari sejarah kepahlawanan Pangeran Diponegoro,kita merasa semakin menjadi bangian dari bangsa indonesia 

e. Rekreasi dan rasa estetis 

Pada saat kita mempelajari kisah-kisah sejarah tertentu, kadang kita merasa asyik dan terhibur. Seperti misalnya sejarah kepahlawanan Gajah mada, atau intrik di dalam keluarga kerajaan singasari yang melibatkan Ken Arok-tunggul Ametung-Ken Dedes dan keturunannya. 

f. Bentuk identitas nasional 

Identitas nasional atau suatu kepribadian bangsa bisa terbentuk dari pengalaman-pengalaman sejarah yang terjadi pada bangsa tersebut. Menurut David Gordon, sejarah merupakan pengalaman kolektif suku bangsa. Pengalaman sejarah tiap-tiap bangsa berbeda-beda, karena itu kepribadian bangsa tersebut. Kenalilah sejarah suatu bangsa untuk mengetahui lebih dalam tentang bangsa tersebut. 

2. Sejarah 

Apakah Sejarah itu? 

Sejarah, dalam bahasa Indonesia dapat berarti riwayat kejadian masa lampau yang benar-benar terjadi atau riwayat asal-usul keturunan (terutama untuk raja-raja yang memerintah):

a. Diakronik 

Memanjang dalam waktu tetapi terbatas dalam ruang. Sejarah emmentingkan proses sejarah akan membicarakan satu peristiwa tertentu dengan tempat tertentu dari waktu A sampai waktu B. Contoh: 4 Perkembangan Serikat Islam di Solo, 1911 - 1920 4 Terjadinya Perang Diponegoro, 1925 - 1930
 

b. Sinkronik 

Ilmu sosial meluas dalam ruang. Pendekatan, sinkronis menganalisa sesuatu tertentu pada saat tertentu, titik tetap pada waktunya. Ini tidak berusaha untuk membuat kesimpulan tentang perkembangan peristiwa yang berkontribusi pada konsisi saat ini, tetapi hanya menganalisis suatu kondisi seperti itu. Contoh : 4 Keadaan ekonomi di Indonesia pada suatu waktu tertentu, menganalisis struktur dan fungsi ekonomi pada keadaan tertentu dan pada saat itu. 

c. Kausalitas (sebab-akibat) 

Dalam ilmu sosial, sebab-akibat tidak dapat ditegakkan secara penuh. terlebih lagi dalam ilmu sejarah yang ilmuannya tidak dapat mengamati secara langsung peristiwa yang sudah lampau. Betapapun sejarawan mengamati, meneliti, dan merekontruksi fakta-fakta, kiranya akan sulit untuk dapat merumuskan sebab-sebab umum. Hal ini dikarenakan sejarawan terkendala dengan subjektifitasnya. Oleh karena subjektifitas yang melekat pada sejarawan, mengakibatkan sebab- sebab itu menjadi beranekaragam. 

d. Interprestasi (penafsiran) 

Dalam proses penulisan sejarah, juga dikenal istilah interprestasi. Interprestasi merupakan bagian dari metode penelitian sejarah. Interprestasi merupakan pemberian kesan, pendapat, atau pandangan teoritis terhadap sesuatu. 

e. Periodisasi 

Pembabakan waktu yang berurutan sesuai dengan waktu kejadian. Periodisasi dalam sejarah adalah tingkat perkembangan masa dalam sejarah. Tujuan dari periodisasi adalah untuk mempermudah pemahaman dan pembahasan kehidupan manusia. 

3. Sudut pandang sejarah 

a. Sejarah sebagai Peristiwa 

Sejarah merupakan peristiwa yang terjadi pada masa lampau. Sehingga sejarah sebagai peristiwa yaitu peristiwa yang sebenarnya telah terjadi/berlangsung pada waktu lampau. Sejarah melihat sebagaimana/ seperti apa yang seharusnya terjadi (histoir realite). Sejarah sebagai peristiwa merupakan suatu kejadian di masa lampau yang hanya sekali terjadi serta tidak bisa diulang. 

Ciri utama dari Sejarah sebagai peristiwa adalah sebagai berikut:
• Abadi, 
Karena peristiwa tersebut tidak berubah-ubah. Sebuah peristiwa yang sudah terjadi dan tidak akan berubah ataupun diubah. Oleh karena itulah maka peristiwa tersebut atas tetap dikenang sepanjang masa. 
• Unik, 
Karena peristiwa itu hanya terjadi satu kali. Peristiwa tersebut tidak dapat diulang jika ingin diulang tidak akan sama persis. 
• Penting, 
Karena peristiwa yang terjadi tersebut mempunyai arti bagi seseorang bahkan dapat pula menentukan kehidupan orang banyak. 

Tidak semua peristiwa dapat dikatakan sebagai sejarah. Sebuah kenyataan sejarah dapat diketahui melalui bukti-bukti sejarah yang dapat menjadi saksi terhadap peristiwa yang telah terjadi. Agar sebuah peristiwa dapat dikatakan sebagai sejarah maka harus memenuhi ciri-ciri berikut ini:
  1. a. Peristiwa tersebut berhubungan dengan kehidupan manusia baik sebagai individu maupun kelompok. 
  2. b. Memperhatikan dimensi ruang dan waktu (kapan dan dimana) 
  3. c. Peristiwa tersebut dapat dikaitkan dengan peristiwa yang lain. Contoh: peristiwa ekonomi yang terjadi bisa disebabkan oleh aspek politik, sosial dan budaya. 
  4. d. Adanya hubungan sebab-akibat dari peristiwa tersebut. Adanya hubungan sebab akibat baik karena faktor dari dalam maupun dari luar peristiwa tersebut. Penyebab adalah hal yang menyebabkan peristiwa tersebut terjadi. 
  5. e. Peristiwa sejarah yang terjadi merupakan sebuah perubahan dalam kehidupan. Hal ini disebabkan karena sejarah pada hakekatnya adalah sebuah perubahan dalam kehidupan manusia. Selain itu, sejarah mempelajari aktivitas manusia dalam konteks waktu. Perubahan tersebut dapat meliputi berbagai aspek kehidupan seperti politik, sosial, ekonomi, dan budaya. 

Peristiwa adalah kenyataan yang bersifat absolut atau mutlak dan objektif. Sejarah sebagai peristiwa merupakan suatu kenyataan yang objektif artinya kenyataan yang benar-benar ada dan terjadi dalam kehidupan masyarakat manusia. Kenyataan ini dapat dilihat dari fakta-fakta sejarahnya. Peristiwa-peristiwa sejarah tersebut dapat dilihat dari berbagai aspek kehidupan manusia seperti peristiwa politik, ekonomi, dan sosial. 

b. Sejarah sebagai Kisah 

Sejarah sebagai kisah merupakan rekonstruksi dari suatu peristiwa yang dituliskan maupun diceritakan oleh seseorang. Sejarah sebagai sebuah kisah dapat berbentuk lisan dan tulisan. 

Bentuk lisan, Contoh penuturan secara lisan baik yang dilakukan oleh seorang maupun kelompok tentang peristiwa yang telah terjadi. 
Bentuk tulisan, dapat berupa kisah yang ditulis dalam buku-buku sejarah. Sejarah sebagai kisah sifatnya akan subjektif karena tergantung pada interpretasi atau penafsiran yang dilakukan oleh penulis sejarah. Subjektivitas terjadi lebih banyak diakibatkan oleh faktor-faktor kepribadian si penulis atau penutur cerita. Sejarah sebagai kisah dapat berupa narasi yang disusun berdasarkan memori, kesan, atau tafsiran manusia terhadap kejadian atau peristiwa yang terjadi pada waktu lampau. Sejarah sebagai kisah dapat diulang, ditulis oleh siapapun dan kapan saja. Untuk mewujudkan sejarah sebagai kisah diperlukan fakta-fakta yang diperoleh atau dirumuskan dari sumber sejarah. Tetapi tidak semua fakta sejarah dapat diangkat dan dikisahkan hanya peristiwa penting yang dapat dikisahkan. 

c. Sejarah sebagai Ilmu 

Sejarah merupakan ilmu yang mempelajari masa lampau manusia. Sebagai ilmu, sejarah merupakan ilmu pengetahuan ilmiah yang memiliki seperangkat metode dan teori yang dipergunakan untuk meneliti dan menganalisa serta menjelaskan kerangka masa lampau yang dipermasalahkan. Sejarawan harus menulis apa yang sesungguhnya terjadi sehingga sejarah akan menjadi objektif. Sejarah melihat manusia tertentu yang mempunyai tempat dan waktu tertentu serta terlibat dalam kejadian tertentu sejarah tidak hanya melihat manusia dalam gambaran dan angan-angan saja. Sejarah sebagai ilmu memiliki objek, tujuan dan metode. Sebagai ilmu sejarah bersifat empiris dan tetap berupaya menjaga objektiviatsnya sekalipun tidak dapat sepenuhnya menghilangkan subjektifitas. 

Karakteristik sejarah sebagai ilmu adalah sebagai berikut:
a. Bersifat Empiris 
Empiris berasal dari kata Yunani emperia artinya pengalaman, percobaan, penemuan, pengamatan yang dilakukan.Bersifat empiris sebab sejarah melakukan kajian pada peristiwa yang sungguh terjadi di masa lampau. Sejarah akan sangat tergantung pada pengalaman dan aktivitas nyata manusia yang direkam dalam dokumen. Untuk selanjutnya dokumen tersebut diteliti oleh para sejarawan untuk menemukan fakta yang akan diinterpretasi/ditafsirkan menjadi tulisan sejarah. Sejarah hanya meninggalkan jejak berupa dokumen. 
b. Memiliki Objek 
Objek sejarah yaitu perubahan atau perkembangan aktivitas manusia dalam dimensi waktu (masa lampau). Waktu merupakan unsur penting dalam sejarah. Waktu dalam hal ini adalah waktu lampau sehingga asal mula maupun latar belakang menjadi pembahasan utama dalam kajian sejarah. 
c. Memiliki Teori 
Teori merupakan pendapat yang dikemukakan sebagai keterangan mengenai suatu peristiwa. Teori dalam sejarah berisi satu kumpulan tentang kaidah-kaidah pokok suatu ilmu. Teori tersebut diajarkan berdasarkan keperluan peradaban. Rekonstruksi sejarah yang dilakukan mengenal adanya teori yang berkaitan dengan sebab akibat, eksplanasi, objektivitas, dan subjektivitas. 
d. Memiliki Metode 
Metode merupakan cara yang teratur dan terpikir baik untuk mencapai suatu maksud. Setiap ilmu tentu memiliki tujuan. Tujuan dalam ilmu sejarah adalah menjelaskan perkembangan atau perubahan kehidupan masyarakat. Metode dalam ilmu sejarah diperlukan untuk menjelaskan perkembangan atau perubahan secara benar. Dalam sejarah dikenal metode sejarah guna mencari kebenaran sejarah. Sehingga seorang sejarawan harus lebih berhati-hati dalam menarik kesimpulan jangan terlalu berani tetapi sewajarnya saja. 
d. Mempunyai Generalisasi 
Studi dari suatu ilmu selalu ditarik suatu kesimpulan. Kesimpulan tersebut menjadi kesimpulan umum atau generalisasi. Jadi generalisasi merupakan sebuah kesimpulan umum dari pengamatan dan pemahaman penulis. 
e. Sejarah sebagai Seni 
Sejarah sebagai seni merupakan suatu kemampuan menulis yang baik dan menarik mengenai suatu kisah/ peristiwa di masa lalu. 

Seni dibutuhkan dalam penulisan karya sejarah karena: 
  • • Jika hanya mementingkan data-data maka akan sangat kaku dalam berkisah. 
  • • Tetapi jika terlalu mementingkan aspek seni maka akan menjadi kehilangan fakta yang harus diungkap. 
  • • Sehingga seni dibutuhkan untuk memperindah penuturan/ pengisahan 

4. Konsep waktu, Ruang dan Manusia 

1. Waktu memiliki 2 makna:  
a. Makna denotatif: merupakan satu kesatuan : detik, menit, jam, dan sebagainya 
b. Makna konotatif: waktu sebagai konsep Ruang merupakan tempat terjadinya berbagai peristiwa, alam maupun sosial dan peritiwa sosial dan peristiwa sejarah. 
Dengan demikian ketiganya merupakan unsur penting yang tak dapat dipisahkan dalam suatu peristiwa dan perubahannya. 

2. Esensi Sejarah 
  • a. Sebagai suatu ilmu pengetahuan 
  • b. Tersusun sebagai hasil penyelidikan 
  • c. Menggunakan sumber sejarah sebagai bahan penyelidikan (benda, tulisan, dan sumber lisan) 
  • d. Menunjukkan adanya hubungan antara satu gejala dengan gejala lain secara kronologis dan bertarikh e. Kejadian atau peristiwa yang terjadi dalam masyarakat manusia pada zaman lampau 
  • f. Berlaku dalam masyarakat manusia pada waktu lampau. 

3. Manusia hidup dan Beraktivitas Dalam Ruang dan Waktu 
  • a. Sejarah merupakan ilmu tentang manusia 
  • b. Bukan hanya tokoh (orang penting) tetapi juga masyarakat 
  • c. Dalam ilmu sejarah, manusia dalam kegiatan dengan masyarakat atau bangsanya merupakan kajian utama 
  • d. Sejarah tidak membahas aktivitas manusia secara keseluruhan 
  • e. Kisah manusia tersebut berkaitan dengan kehidupan manusia yang bekreasi dalam menghadapi kehidupannya. 

5. Periodisasi, Kronologi, Kronik, dan Historiografi dalam Sejarah 

a. Konsep Periodari dalam Ilmu Sejarah 
Periodisasi berarti tingkat pekembangan masa atau pembabakan suatu masa. Periodisasi dalam sejarah adalah tingkat perkembangan masa dalam sejarah atau pembabakan masa dalam sejarah. 
b. Konsep Kronologi dalam Ilmu Sejarah 
Konsep kronologi adalah suatu konsep dalam ilmu sejarah yang sangat penting manfaatnya. Tanpa konsep kronologi ini, penyusunan peristiwa-peristiwa sejarah akan mengalami kerancuan dan kekhawatiran bahwa peristiwa yang terjadi dari satu masa atau zaman akan masuk ke bagian masa atau zaman yang lain 
c. Konsep Kronik dalam Ilmu Sejarah 
Kronik itu merupakan suatu kumpulan tulisan tentang perjalanan seorang musafir atau seorang pujangga dan juga seorang pendeta. para musafir atau pujangga akan menulis seluruh peristiwa atau kejadian maupun hal-hal yang baru ditemukan ketika melakukan perjalanannya. 
d. Historigrafi dalam Ilmu Sejarah 
Penulisan adalah puncak segala-galanya. Apa yang dituliskan, itulah sejarah, yaitu histoirecite, sejarah sebagaimana ia dikisahkan, mencoba mengungkap dan memahami histoirealite, sejarah sebagaimana terjadinya. Dan hanya penulisan sejarah inilah yang disebut historiografi. hasil pengerjaan studi sejarah yang akademis atau kritis ini, yang disebut historiografi. Hasil pengerjaan studi sejarah yang akademis atau kritis ini, yang berusaha sejauh mungkin mencari kebenaran historis dari setiap fakta, dan bermula dari suatu pertanyaan pokok. 

B. Sumber Sejarah  

1. Pengertian 

Sumber sejarah adalah semua yang menjadi pokok sejarah. Menurut Moh. ALi, yang dimaskud sumber sejarah adalah segala sesuatu yang berwujud dan tidak berwujud serta berguna bagi penelitian sejarah, sejak zaman purba sampai sekarang. Sementara Muh.Yamin menyatakan bahwa sumber sejarah adalah kumpulan benda kebudayaann untuk membuktikan sejarah. 

Ada 3 macam Sumber Sejarah:
  • a. Sumber Tulis Sumber-sumber sejarah yang diperoleh melauli peningga-peninggalan tertulis, catatan peristiwa yang terjadi di masa lampau. Contoh : Prasasti, Dokumen, naskah, Piagam, Babad, dll 
  • b. Sumber Lisan Keterangan langsung dari para pelaku atau sakti mata dari perilaku yang terjadi di masa lampau. Contoh : Penuturan seorang veteran perang Republik Indonesia atas pengalaman di masa perang. 
  • c. Sumber Benda Peninggalan benda-benda kebudayaan Contoh : Gerabah, Kapak, Manik-manik, Candi, dll 

2. Ilmu Sejarah 

  •  a. Epigrafi 
  •  b. Arkeologi 
  •  c. ikonografi 
  •  d. Nomismatik 
  •  e. Ceramologi 
  •  f. Geologi 
  •  g. Antropologi 
  •  h. Paleotologi 
  •  i. Paleoantropologi 
  •  j. Sosiologi 
  •  k. Fisiolofi 

3. Ilmu Bantu Sejarah 

antara lain: 
  • a. Arkelogi: Ilmu yang mempelajari peninggalan budaya masa lampau 
  • b. Paleontolog: Ilmu yang mempelajari fosil 
  • c. Filologi : Ilmu yang mempelajari naskah kuno 
  • d. Numismatik: Ilmu yang mempelajari mata uang kuno 
  • e. Epigrafi : Ilmu yang mempelajari prasasti 
  • f. Ikonografi: Ilmu yang mempelajari arca dan lambang-lambang (simbol) 

4. Sumber-sumber Sejarah di Indonesia 

  • a. Folklore (Folklore lisan dan non lisan) 
  • b. Mitologi
  • c. Legenda 
  • d. Upacara 
  • e. Lagu daerah 
Mempelajari sejarah juga harus menggunakan beragam pendekatan keilmuan (multidi mensional approach) seperti ilmu sosiologi, geografi, ekonomi, hukum, politik dan budaya/ etnologi. 

C. Penelitian dan Sumber Sejarah 

1. Langkah-langkah Sejarah 

a. Heuristik 
Heuristik berasal dari kata Yunani, (Heuriskein : menemukan). Heuristik maskudnya adalah tahap untuk mencari, menemukan, mengumpulkan sumber-sumber berbagai data agar dapat mengetahui segala bentuk peristiwa/kejadian sejarah yang relevan dengan topik/ judul penelitian. Sumber-sumber yang dikumpulkan berupa data-data kepustakaan seperti buku dan majalah, koran, dokumen, foto, dll Menurut sifatnya ada dua, yaitu sumber primer dan sekunder. 4 Sumber primer, Sumber yang dibuat pada saat peristiwa terjadi. seperti dokumen laporan kolonial, atau koran/ majalah 4 Sumber yang menggunakan sumber primer sebagai sumber utamanya. jadi, dibuat oleh tangan ke dua. Contoh : buku, skripsi, tesis, dan sebagainya. 

b. Verifikasi 
Verifikasi adalah penilaian terhadap sumber-sumber sejarah. Verifikasi dalam sejarah memiliki arti pemeriksaan terhadap kebenaran laporan tentang suatu peristiwa sejarah. 

Penilaian terhadap sumber-sumber sejarah menyangkut aspek ekstern dan intern:
  • 1. Aspek Ekstern, mempersoalkan apakah sumber itu asli atau palsu sehingga terjaga kevalidan/kekuratannya. Aspek ekstern harus bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut : 4 Apakah sumber itu merupakan sumber yang dikehendaki (autentitas) ? 4 Apakah sumber itu asli atau turunan (orisinalitas) ? 4 Apakah sumber itu masih utuh atau sudah diubah (integritas) ? 
  • 2. Aspek Intern, mempersoalkan apakah isi yanng terdapat dalam sumber itu dapat memberikan informasi yang diperlukan. Dalam hal ini aspek intern berupa proses analisis. 

c. Interprestasi 
Interprestasi adalah menafsirakan fakta sejarah dan merangkai fakta tersebut menjadi satu kesatuan yang harmonis dan masuk akal. Interprestasi dalam sejarah dapat juga diartikan sebagai penafsiran suatu peristiwa/memberikan padandangan teoritis terhadap suatu peristiwa. 4 Interprestasi harus bersikap deskritif sehingga para sejarahwan juga dituntut untuk mencari landasan interprestasi yang mereka gunakan. 4 Proses interprestasi juga harus bersifat selektif, artinya tidak semua fakta dimasukkan ke dalam cerita sejarah. 

d. Historiografi 
Historiografi merupakan tahap akhir dari kegiatan penelitian untuk penulisan sejarah histiografi merupakan rekaman tentang segala sesuatu yang dicatat sebagai bahan pelajaran tentang perilaku dimasa lalu. 

Berdasarkan ruang dan waktu ada tiga bentuk penulisan sejarah. antara lain: 
1. Historiografi Tradisional 
Kebanyakan ini kuat dalam hal geneologi, tetapi tidak kuat dalam hal kronologi dan detail biografis. Tekanannya penggunaaan sejarah sebagai bahan pengajaran agama. Adanya konsepnya mengenai raja. pertimbangan kosonologi, dan antropologis lebih diutamakan dari pada keterangan dari sebab-akibat. 
2. Historiografi Kolonial 
Penulisan ini memiliki ciri nederlandosentris (Eropasentris), tekanannya pada aspek politik dan ekonomi serta bersifat institusional 
3. Historiografi Modern 
Penulisannya menggunakan metode ilmiah secara terampil dan bertujuan untuk kepentingan nasional. 

2. Jenis-jenis Sejarah 

  • a. Sejarah Lokal 
  • Mengandung suatu pengertian, bahwa suatu peristiwa yang telah terjadi hanya meliputi suatu daerah dan tidak tidak menyebar ke daerah lainnya. 
  • b. Sejarah Nasional 
  • Sejarah nasional mengandung suatu pengertian bahwa suatu peristiwa yang telah terjadi mencakup kawasan yang lebih luas dari sejarah lokal 
  • c. Sejarah Dunia 
  • Sejarah dunia mengandung suatu pengertian bahwa suatu peristiwa yang terjadi dapat mempengaruhi perkembangan dunia internasional. Peristiwa-peristiwa yang terjadi dapat meliputi berbagai masalah dari beberpa negara. Misalnya, Perang Dunia I dan Perang Dunia II. 
  • d. Sejarah Geografi 
  • Geografi merupakan suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang bumi ini. Pembahasan dalam geografi menyangkut tentang geologi (ilmu tanah), flora (ilmu tumbuh-tumbuhan), fauna (ilmu hewan), dan manusia. 
  • e. Sejarah Ekonomi 
  • Sejarah ekonomi bangsa Indonesia berkembang dari tingkat ekonomi yang sangat sederhana ke nasional dan internasional. 
  • f. Sejarah Sosial 
  • Sejarah sosial mengalami proses perkembangan dari tingkat yang lebih maju seperti sekarang ini. Misalnya, ketika manusia hidup bercocok tanam dan jumlahnya bertamabah besar, sistem sosial dalam masyarakat mulai tumbuh. 

3. Prinsip Dasar Dalam Penelitian Sejarah Lisan 

  • 1. Sumber Berita dan Pelaku Sejarah Didalam suatu didalam suatu peristiwa sejarah yang telah terjadi, para pelaku merupakan unsur- unsur utama atau berperan pada peristiwa tersebut. para pelaku akan mengetahui dengan pasti latar belakang atau sebab-sebab terjadinya peristiwa tersebut, apa yang terjadi pada saat peristiwa tersebut, sasaran dan tujuan yang hendak dicapai dalam peristiwa itu. 
  • 2. Sumber Berita dari Saksi Sejarah Saksi adalah seorang yang pernah melihat atau menyaksikan terjadinya suatu peristiwa, tetapi bukan sebagai pelaksanaan atau ikut serta andil bagian dalam suatu peristiwa tersebut. 
  • 3. Tempat Peristiwa Sejarah Tempat peristiwa yang telah terjadi pada masa lampau atau dalam kurun waktu ratusan tahun, bahkan sampai ribuan tahun. 
  • 4. Latar Belakang Munculnya Peristiwa Sejarah Latar belakang atau sebab-sebab terjadinya suatu peristiwa merupakan unsur terpenting dalam suatu peristiwa sejarah dibandingkan dengan unsur-unsur lainnya. latar belakang atau sebab- sebab itu akan mengungkapkan faktor-faktor yang mendorong munculnya peristiwa bersejarah. 
  • 5. Pengaruh dan Akibat dari Peristiwa Sejarah Suatu peristiwa sejarah yang telah terjadi dalam kehidupan masyarakat akan memberi pengaruh dan akibat yang sangat besar dalam kehidupan masyarakat tersebut. peristiwa sejarah yang telah terjadi itu merupakan suatu peristiwa yang diinginkan oleh masyarakat atau suatu golongan dalam masyarakat bersangkutan

Subscribe to receive free email updates: