Indonesia Zaman Pra-Aksara dan Awal Kehidupan Manusia Indonesia - Sejarah - Kelas X SMA
Indonesia Zaman Pra-Aksara dan Awal Kehidupan Manusia Indonesia
A. Kebudayaan Zaman Pra-Aksara
Mempelajari dan meneliti kehidupan pada masa lalu memang hal yang menarik, manusia hidup didunia selalu melakukan perubahan-perubahan baik itu dibidang sosila budaya atau bahkan kepercayaan. Untuk mengetahui bagaimana kehidupan dimasa lalu sebagai contoh adalah masa prasejarah para peneliti atau ilmuan menggunakan fosil dan artefak untuk menggali informasi tentang kehidupan dimasa lalu. Kehidupan di masa prasejarah adalah kehidupan yang sangat sederhana, manusia purba selalu hidup berpindah pindah dan untuk mencukupi kebutuhan hidup, mereka selalu berburu dan meramu.
A. Pengertian Masa Prasejarah atau Praaksara
Prasejarah atau Praaksara adalah zaman dimana manusia tidak atau belum mengenal tulisan, pra berarti belum / tidak dan aksara berarti huruf atau tulisan. Setiap bangsa didunia mengalami masa praaksara yang berbeda begitu juga hilangnya masa praaksara tersebut, setelah manusia mengenal tulisan maka berubah menjadi zaman sejarah.
B. Zaman Prasejarah Berdasarkan Geologi
Zaman praaksara di Indonesia dapat dikelompokkan menjadi beberapa tahapan:
1. Archaeikum atau Azoikum (Zaman Tertua)
Zaman ini berlangsung kurang lebih 2.500 juta tahun. Keadaan kulit bumi masih labil, masih menyerupai gumpalan bola gas, dan kulit bumi sangat panas karena masih dalam proses pembentukan. Oleh karena itu, pada zaman ini belum ada tanda-tanda kehidupan.
2. Paleozoikum atau Zaman Primer (Zaman Kehidupan Tua)
Zaman ini berlangsung kurang lebih 340 juta tahun. Keadaan bumi masih belum stabil, iklim masih berubah-ubah dan curah hujan sangat besar, secara berangsur-angsur tempratur bumi mendingin. Akan tetapi pada zaman ini mulai ada tanda-tanda kehidupan seperti makhluk bersel satu atau mikroorganisme, hewan-hewan kecil yang tidak bertulang punggung, jenis-jenis ikan, amfibi dan reptil. Adapula jenis-jenis tumbuhan ganggang dan rerumputan. Zaman ini ditandai dengan munculnya kehidupan darat yang berasal dari air. Pada masa itu telah muncul tumbuhan dan hewan dan berkembang pertama kalinya, termasuk tumbuhan paku, paku ekor kuda, amfibi, serangga,dan reptil.
3. Mesozoikum atau Zaman Skunder (Zaman Kehidupan Pertengahan)
Zaman ini berlangsung kurang lebih 140 juta tahun. iklim semakin membaik.Pohon-pohon yang besar dan hewan yang hidup di darat mulai muncul. Beberapa jenis amfibi tumbuh menjadi besar sekali bahkan ada yang melebihi seekor buaya. Mulai muncul beragam hewan bertubuh besar seperti berbagai jenis hewan reptil dinosaurus dan gajah purba atau mamut. Menjelang berakhirnya masa ini mulai muncul berbagai jenis burung dan binatang menyusui.
Masa mesozoikum dikenal sebagai zaman reptil: dinosaurus menjadi penguasa hampir sepanjang masa ini, namun kemudian punah secara mendadak pada 65 juta tahun yang lalu, hal ini diperkirakan akibat tumbukan meteorid raksasa, yang membuat bumi diliputi debu. Pada akhir masa ini mulai muncul jenis mamalia.
4. Neozoikum atau Kainozoikum (Zaman Kehidupan Baru)
Zaman ini berlangsung kurang lebih 60 juta tahun yang lalu sampai sekarang. Keadaan bumi semakin membaik, perubahan cuaca tidak begitu besar dan kehiddupan berkembang dengan pesat.
Zaman ini dibagi atas dua zaman yaitu zaman tersier dan zaman kwarter:
- a. Zaman Tersier(Zaman Ketiga)
Pada zaman ini binatang-binatang menyusui berkembang pesat, sedangkan reptil-reptil raksasa lambat laun lenyap. Hal terpenting pada zaman ini munculnya jenis perimata seperti kera dan monyet. Setelah zaman reptil raksasa punah, terjadi perkembangan
jenis kehidupan lain seperti munculnya primata dan burung tak bergigi berukuran besar yang menyerupai burung unta.Sementara itu, muncul pula fauna laut seperti ikan dan moluska,sangat mirip dengan fauna laut yang hidup sekarang.
Sedangkan tumbuhan berbunga terus berevolusi menghasilkan banyak variasi seperti semak belukar, tumbuhan merambat,dan rumput.
Hal-hal penting yang berkaitan dengan zaman tersier adalah sebagai berikut:
- berlangsung sekitar 60 juta tahun
- ditandai dengan perkembangan binatang menyusui jenis primata.
Contoh binatang tersebut adalah kera.
- b. Zaman Kwarter(Zaman Keempat)
Ciri-ciri zaman kuarter adalah sebagai berikut:
- merupakan zaman yang terpenting karena dimulainya adanya kehidupan manusia
- zaman ini dibagi menjadi dua, yaitu zaman pleistosen dan holosen.
* Pembagian zaman kuarter:
1) Zaman pleistosen(Dillivium)
Zaman ini berlangsung sekitar 600.000 tahun. Zaman ini disebut juga zaman es(zaman glacial). Pada kala pleistosen diperkirakan manusia purba mulai muncul.
Disebut zaman glasial karena temperature bumi saat itu sanagat rendah dan gletser yang berada di wilayah kutub utara mencair hingga menutupi sebagian benua-benua besar seperti Asia,Eropa dan amerika .meluasnya permukaan es menyebabkan turunnya permukaan air laut.
Pada saat itu di Indonesia bagian barat terbentuk paparan Sunda dan di sebelah timur paparan Sahul,zaman plestosin terdiri dari tiga lapisan yaitu:
- 1. Plestosiin bawah dengan manusia pendukung yaitu pithecanthropus robustus,pithechanthropus mojokertensis,dan meganthrpus palaeojavanicus
- 2. Plestosin tengah dengan manusia pendukung pithecanthropus erectus
- 3. Plestosin atas dengan manusia pendukung yaitu homo wajakensis dan homo solooensis
2) Zaman holosenal(Dlivium)
Zaman ini berlangsung kira-kira 20.000 tahun yang lalu dan berkembang sampai sekarang.
Ciri-ciri Homo Sapiens sama dengan manusia zaman sekarang. Manusia modern seperti manusia sekarang,diperkirakan muncul pada kala Holosen ini
C. Zaman Prasejarah Berdasarkan Arkeologi
Pembagian menurut arkeologi yaitu ilmu yang mempelajari tentang hasil-hasil benda-benda dari kebudayaan yang telah lalu atau ilmu yang mempelajari benda-benda purbakala, pembagian ini didasarkan pada bahan-bahan dari peninggalan yang berasal dari kebudayaan manusia itu sendiri.
Berdasarkan benda-benda peninggalan perkembangan kebudayaan prasejarah maka priodesisasi dibagi sebagai berikut:
a. Zaman Batu
Zaman batu menunjuk pada suatu periode di mana alat-alat kehidupan manusia purba saat itu dibuat dari batu. Walaupun ada juga alat-alat tertentu yang terbuat dari kayu dan tulang. Akan tetapi secara dominan alat-alat yang digunakan terbuat dari zaman batu.
Zaman batu dapat dibagi menjadi beberapa periode sebagai berikut:
1. Zaman Batu Tua (Paleolitikum)
Pengertian paleolithikum, berasal dari dua kata yaitu paleos yang artinya tua dan lithikum dari kata lithos yang berarti batu, karena itu zaman paleolithikum sering disebut juga dengan zaman batu tua.
Zaman batu tua diperkirakan berlangsung selama 50.000-10.000 SM. Manusia yang hidup pada zaman ini adalah Manusia Peking dan Manusia Jawa.
Ciri-ciri kehidupan zaman batu tua antara lain hidup berpindah-pindah atau nomaden, berburu, dan mengumpulkan bahan makanan yang disediakan alam (food gathering) dan manusia berjuang memenuhi kebutuhan hidupnya atau mempertahankan kelompok manusia lainnya. Pada zaman batu tua, alat-alat yang dibuat sangat kasar serta sederhana. Cara pembuatannya hanya dibentur-benturkan antara batu yang satu dengan batu yang lainnya, sehingga menyerupai kapak dan dipergunakan sebagai alat.
Menurut Teuku Jacob, pada zaman batu tua telah terdapat bahasa sebagai alat komunikasi, meskipun dalam tingkat yang sederhana.
Berdasarkan ciri kehidupan masyarakat pada masa palaeolitikum manusia pada zaman itu masuk dalam tahap meramu dan berburu tingkat awal yaitu masa di mana kehidupan manusia masih berpusat pada upaya mempertahankan diri di tengah-tengah alam yang penuh tanatangan dengan kemampuan yang terbatas dengan manusia pendukungnya adalah manusia jenis pithecanthropus, meganthropus palaeojavanicus, homo soloensis, homo wajakensis, dengan ciri-ciri sebagai berikut:
- 1) Hidupnya berpindah-pindah(nomaden) dan menggantungkan makanan pada alam (food gathering),binatang perburuan yang dicaro antara lain gajah,banteng,badak,rusa kerbau liar dan juga ikan dan kerang laut,sedangkan bahan makanan yang di cari adalah ubi,daun-daunan,dan buah-buahan,
- 2) Mengenal kebutuhan berkelompok dan hubungan berkelompok sangat erat
- 3) Memiliki pemimpin yang dihormati dan di taati
- 4) Mengenal pembagian kerja yaitu laki-laki bertugas untuk berburu dan meramu dan wanita bertugas mengumpulkan dan menyeleksi buah-buahan yang dapat di makan serta memelihara anak-anaknya
Kehidupan ekonomi masa berburu dan meramu tingkat awal memiliki ciri-ciri berikut:
- 1) Food gathering
- 2) Makanan dikumpulkan dengan cara berburu dan meramu
- 3) Kebutuhan akan tempat tinggal biasanya memilih di tempat yang dekat dangan sumber air maupun di gua-gua di lereng bukit ya itu gua yang bagian atasnya terlindung dari batu karang yang di sebut abris sous roche
Berdasarkan tempat penemuannya hasil kebudayaan pada zaman palaeolitikum dibagi menjadi dua yaitu:
- 1) Kebudayaan pacitan
Tahun 1935 von koeningswald mengadakan penggalian di kali baksoko, desa punung,pacitan,jawa timur menemukan kapak genggam,kapak perimbas,kapak penetah,pahat genggam,flake(alat serpih),benda-benda tersebut di temukan di lapisan trinil yang merupakan lapisan plestosen tengah,pada lapisan ini ditemukan pithecanthropus erectus di temukan di desa trinil,tetapi di sini tidak di temukan alat-alat tesebut sehingga para ahli membandingkan dengan penemuan fosil yang serupa dengan pithecanthropus erectus yaitu sinarthropus pekinensis,di gua choukouten,peking,cina disini banyak di temukan alat-alat batu seperti pada kebudayaan pacitan oleh karena itu para ahli menyimpulkan bahwa pendukung utama kebudayaan pacitan adlah pithecan thropus erectus berasal dari masa plestosen tengah yang merupakan masa perkembangan budaya batu terawal di Indonesia. Selain di Pacitan,alat-alat tersebut ditemukan pula di beberapa daerah di indo, sepertidi suka bumi(jawa barat),perigi dan gombong (jawa tengah),tambangsawah(Bengkulu),lahat (Sumatra selatan), kalianda(lampung),awingbangkal(Kalimantan selatan),cabenge(Sulawesi selatan),sembiran dan trunyan(bali),batu tring(sumbawa),maumere(flores),atambua(timor).
- 2)kebudayaan ngandong tanam dan memelihara ternak.
Pada masa itu manusia sudah mulai menetap di rumah panggung untuk menghindari bahaya binatang buas. Masa ini merupakan masa bercocok tanam bersamaan dengan berkembangnya kemahiran mengasah alat-alat batu serta mulai dikenalnya teknologi pembuatan tembikar.
Pada masa ini,manusia purba telah mulai membuat lumbung-lumbung guna menyimpan padi dan gabah.Tradisi seperti ini masih dapat dilihat pada masyarakat Badui di Banten.
dua jenis peralatan yang digunakan yakni beliung persegi (bagian barat)dan kapak lonjong menyebar di Indonesia bagian Timur yang di datangkan dari Jepang kemudian menyebar ke Taiwan, Filipina, Sulawesi Utara, Maluku,
2. Zaman Batu Besar (Megalitkum)
Zaman Meghalitikum (mega berarti besar, dan lithikum atau lithos berarti batu). Disebut juga zaman batu besar. Disebut zaman megalitikum karena pada zaman ini ditemukan peralatan yang terbuat dari batu-batu besar. Pada zaman ini, manusia sudah mengenal kepercayaan animisme (kepercayaan terhadap roh nenek moyang atu (leluhur) yang mendiami benda-benda, seperti pohon )dan dinamisme(kepercayaan bahwa segala sesuatu memiliki kekuatan atau tenaga gaib yang dapat memengaruhi terhadap keberhasilan atau kegagalan dalam kehidupan manusia). Dari hasil peninggalannya, diperkirakan manusia pada zaman megalitikum ini sudah mengenal bentuk kepercayaan rohaniah, yaitu dengan cara memperlakukan orang yang meninggal dengan diperlakukan secara baik diperlakukan secara baik sebagai bentuk penghormatan.
Hasil budayanya berupa bangunan-bangunan besar yang berfungsi sebagai sarana pemujaan kepada roh nenek moyang. Kebudayaan ini berlangsung hingga zaman logam; bahkan sampai saat ini kita masih dapat menjumpainya di berbagai daerah di Indonesia sebagai sisa-sisa tradisi budaya meghalitikum.
Adapun hasil budaya megalitikum ini meliputi Menhir,dolmen,sarkofagus,kubur batu,punden berundak,waruga,
b. Zaman Logam
Pada zaman logam, manusia sudah dapat membuat peralatan dari logam yang ternyata lebih kuat dan mudah dikerjakan daripada batu. logam harus dilebur dahulu
sebelum dipakai sebagai bahan pembuatan peralatan manusia. Oleh karena itu, pada zaman logam, kebudayaan manusia mestinya lebih tinggi daripada zaman batu.
Zaman logam ini dibagi menjadi dua bagian yakni zaman perunggu dan zaman besi.
Kemampuan nenek moyang kita membuat benda-benda dengan bahan dasar logam diperoleh dari orang-orang yang berimigrasi dari Dongson (Vietnam). selain sebagai alat upacara, karena dianggap mempunyai kekuatan magis.
1) Zaman Tembaga
Pada zaman ini,manusia baru mengenal peralatan dari logam.Peralatan ini tidak ditemukan di Indonesia, hanya ditemukan di beberapa Negara seperti Malaysia, Thailand, Kamboja, dan Vietnam. Sehingga di Indonesia langsung di susul oleh masuknya zaman perunggu. peralatan yang berhasil dibuat seperti periuk, belanga, dan sebagainya.
2) Zaman Perunggu
Pada zaman perunggu manusia telah mendapatkan logam campuran yang lebih keras daripada tembaga. Perunggu merupakan hasil campuran antara tembaga dengan timah. Penguasaan teknologi pengolahan dari tembaga dan timah ini membentuk keterampilan pertukangan masyarakat zaman perunggu. Oleh sebab itu zaman ini disebut dengan zaman perundagian.
Benda-benda yang diciptakan pada zaman perunggu digunakan sebagai alat-alat upacara ataupun lambing kebesaran. Teknik pembuatannya melalui a cire perdue yaitu dengan membuat model terlebih dahulu dari barang yang akan dibuat dan teknik bivolve yaitu dengan menggunakan cetakan. Peralatan yang dikenal luas pada zaman ini adalah kapak perunggu. Selain kapak perunggu, ada juga tombak besar yang bermata besar seperti kapak. Tombak ini diberi hiasan yang indah dan diperkirakan digunakan untuk upacara keagamaan.
Jenis barang yang terbuat dari perunggu seperti Nekara dan moko, Candrasa,Kapak corong
3. Jenis-Jenis Manusia Purba Yang Pernah Hidup Di Indonesia
masa praaksara
Berdasarkan penelitian dan fosil yang ditemukan oleh para arkeolog serta ahli lainnya banyak sekali fosil puba ditemukan di Indonesia terutama di Pulau Jawa.
Dari banyaknya fosil yang ditemukan di pulau jawa ada sebagian besar yang ditemukan di Lembah Sungai Brantas dan Lembah Begawan Solo, yang membuktikan kalau ditempat itulah mereka tinggal.
Jenis-jenis manusia yang hidup di Indonesia adalah:
- 1). Meganthropus Paleojavanicus, berarti manusia purba besar dan tua yang hidup di Jawa, ia memiliki tubuh yang kekar. Manusia purba ini ditemukan di Sangiran, Surakarta oleh Von Koeningswald pada tahun 1936 dan 1941.
- 2). Pithecanthropus Erectus berarti manusia kera tegak berdiri, dengan ciri-ciri berbadan tegak dan memiliki tinggi sekitar 165-180 cm. Manusia purba ini ditemukan oleh Eugene Dubois di Trinil dekat Begawan Solo Surakarta tahun 1891 dan merupakan manusia purba yang paling banyak ditemukan di Kedungtrubus, Trinil, Mojokerto, Sangiran dan Ngandong.
- 3). Homo, berarti manusia ada beberapa jenis homo yaitu homo soloensis, homo wajakensis dan homo sapiens, keadaan dan ciri fisik mereka lebih sempurna dibanding Manusia purba sebelumnya.
B. Asal-usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia
Untuk mengetahui asal nenek moyang bangsa Indoensia, bisa melalui dua cara, yaitu melalui persebaran rumpun dan persebaran bercocok tanam. menunjuk pada bidang linguistik, bahasa yang tersebar di Indoensia termasuk maupun bahasa Melayu Austronesia.
Ada tiga pendapat meneganai asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia:
- 1. Yunani Pendapat pertama nenek moyang berasal dari yunani dan Campa Argumen ini merujuk kepada pendapat Moh. Alid Kern bahwa sekitar tahun 3000 SM - 1500 SM terjadi gelomabng perpindahan bangsa-bangsa di Yunani dan Campa akibat desakan lain dari bangsa Asia Tengah yang lebih kuat. Argumen ini diperkuat dengan adanya persamaan bahasa, nama binatang dan peralatan-peralatan yang dipakai di kepulauan Indonesia, Polinesia, Melamesia dan Mikronesia
- 2. Berasal dari Indonesia Sendiri Argumen ini merujuk pada pendapat Moh. Yamin yang didukung oleh penemuan fosil- fosil dan artefah-artefah manusia tertua di wilayah Indonesia dengan jumlah banyak
- 3. Bangsa Melayu Argumen ini merujuk pada pendapat Hogen yang berpendapat bahwa bangsa yang mendiami pesisir Melayu berasal dari Sumatera.
Bangsa Melayu yang menjadi nenekk moyang Indoensia dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
- a. Proto Melayu
- b. Dertro Melayu (Melayu Muda)
C. Manusia Purba Indonesia dan Dunia
1. Manusia Purba Indonesia
Berdasarkan dari penemuan (hingga saat ini) jenis manusia purba di Indoensia dapat dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu Meganthropus, Pithecanthropus dan jenis Homo
Hasil penemuannya banyak terdapat di daerah Jawa, terutama didaerah Wajak, Tulungagung, lembah sungai Brantas dan Bengawan Solo
a. Meganthropus
Meganthropus Paleojavanicus
- Ditemukan di daerah Sangiran oleh Von Koenigswald pada 1936 - 1941
- Hidup di sekitar 1 - 2 juta tahun yang lalu dengan memakan tumbuhan sebagai makanan utamanya.
Ciri-ciri Meganthropus:
- Tulang pipi tebal
- Otot rahang sangat kuat
- Tidak memiliki dagu
- Tonjolan belakang yang tajam
- Tulang kening menonjol ke depan
- Perawakan tegap
- Pemakan tumbuh-tumbuhan
- Hidup dalam kelompok kecil dan berpindah-pindah
b. Pithecanthropus
Memiliki arti sebagai manusia kera yang banyak ditemukan di daerah perning daerah Trinil (Ngawi), kedung brubus (Madiun) dan Sangiran (Seragen) ditemukan oleh Tjokrohandoyo dan Duyfjes di daerah Kepuhlagen, Mojokerto
1. Pithecanthropus Mojokertensis
Ciri-ciri:
- Rahang bawah kuat
- Tulang pipi tebal
- Kening menonjol
- Tulang belakang menonjol dan tajam
- Tidak berdagu
- Pemakan tumbuhan
- Perawakan tegap
2. Pithecanthropus Erectus
Ditemukan di daerah Kedungbrubus (Madiun) dan Trinil (Ngawi) pada 1890 - 1892 oleh Dr.Bugend Dubois
Ciri-ciri:
- Berjalan tegak
- Volume otak + 900cc 4 Badan tegap
- Tinggi 165 - 170 cm
- Berat badan +/- 100kg
- Makanan masih kasar
- Hidup 1 juta tahun yang lalu
3. Pithecanthropus Robustus (manusia kera berahang besar)
Ditemukan di daerah Sangiran, Sragen, Jawa Tengah oleh Weidenreich pada 1939
Ciri-ciri:
- Hidung lebar
- Tulang pipi kuat
- Tubuh tinggi
- Hidup secara mengumpulkan makanan
4. Pithecanthropus Soloensis
Ditemukan di daerah tepi sungai Bengawan Solo, Jawa Tengah oleh Von Koenigswald Oppennoorth dan Terhaer
c. Homo
Homo (manusia) merupakan manusia purba yang dinilai paling modern dari pada jenis manusia purba lain
Ciri-ciri Homo:
- Berat badan 30 - 150kg
- Volume otak +1350 cc
- Alat-alatnya berasal dari batu dan tulang
- Berjalan dengan tegak
- Muka dan hidung lebar
- Mulut masih menonjol ke depan
Manusia jenis Homo dapat dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu:
1. Homo Wajakensis (manusia dari wajak)
Ditemukan pada 1889 oleh Von Reistschoten di daerah wajak, Tulungagung. Homo ini kemudian menjadi nenek moyang di Australia
2. Homo Soloensis (manusia dari Solo)
Ditemukan di daerah Ngandong, Ngawi Jawa Timur pada 1931 - 1932 oleh C. Ter Haar dan Ir. Oppenoorth
3. Homo Supiens
Merupakan manusia purba yang tidak berbeda dengan manusai zaman sekarang.
Hidupnya berpindah-pindah
Ciri-ciri :
- Volume otak +/- 1.200 cc
- Berdiri dengan tegak
- Otot tengkuk sudah mengalami
- Berdagu dan tulang rahangnya biasa dan penyusutan sangat kuat
- Tinggi badan 130 - 210 m
- Muka sudah tidak menonjol ke depan
- Bentuk gigi sudah seperti mansuia modern
2. Manusia Purba Asia
Sinathropus Pekinensis
Berdasarkan penemuannya fosil Pithecanthropus Pekinensis memiliki persamaan dengan Pithecan thropus Erectus. Fosil ini ditumakan oleh Prof. Davidson Black pada 1972 di Goa dekat Chou hou Tien, Peking.
3. Manusia Purba Afrika
Homo Africanus
Ditemukan oleh Raymond Dart dan Robert Brom pada tahun 1924 di Goa Broken Hill, Rhode sia (Zimbabwe)
4. Manusia Purba Eropa
- Homo Heidelbergensis Ditemukan oleh Dr. Schoetensack di Desa Maurer dekat kota Heidelberg
- Homo Neanderthalensis Ditemukan oleh Rudolf Virchow dan Dr. Fulfrott di lembah sungai Neader, dekat Duselldort, Jerman Tahun 1956. Ciri-cirinya sama dengan Homo Wajakensis
- Homo Cro Magnon Ditemukan oleh Lartet di gua Cro magnon dekat Lez Eyzies sebelah Barat daya Prancis tahun1868